KEMESRAAN
“Pernakah anda membayangkan tidur dengan David Beckham? Saya tidur dengannya hampir setiap malam”. Itulah pernyataan yang dilontarkan Victoria Beckham, dalam sebuah seminar para wanita beberapa waktu silam di Los Angles. Pada kesempatan yang dihadiri oleh ratusan ibu-ibu dan remaja putri itu, Victoria memaparkan dengan gamblang rahasia kemesraannya hidup bersama David Beckham, Bintang sepakbola dunia itu. Ia menjelaskan, bahwa rahasianya sangat sederhana. Yakni tidur dalam keadaan telanjang bulat. Wah...............!
Walau terkesan vulgar, agaknya masuk akal. Betapa tidak. Pria yang mengidap impotensi sekalipun mungkin akan sembuh, bila berkesempatan tidur dengan seorang super model sekelas Victoria Bekhcam. Dalam keadaan telanjang pula.
Tetapi, berdasarkan cerita teman-teman wanita tentang kesenangan pasangannya dalam hal bermesraan. Agaknya masing-masing individu memiliki rahasia kemesraan sendiri-sendiri. Ada teman yang mengatakan bahwa suaminya senang bila ia berpakaian saat tidur. Lalu memulai bercinta dengan melucuti sedikit demi sedikit pakaian di badan. Bila tidak ada rencana bermesraan, ia tidur dengan mengenakan pakaian tidur yang lengkap. Memakai handukpun hanya ia lakukan di kamar mandinya saja. Si teman ini, katanya justru ketelanjangan merupakan sesuatu yang amat tabu dan amat rahasia dalam dirinya. Makanya hanya terjadi bila-bila waktu yang amat khusus. Dan ini moment yang istimewa bagi suami.
Sedangkan, seorang lelaki—orang dekatku—mengaku, pernah secara tidak sengaja (ter-intip) seorang wanita (maaf) sedang buang air kecil di rumah teman yang kebetulan ada acara di situ. Sebuah rumah yang kamar mandinya tengah direnovasi, sehingga pintu kamar mandi tersebut belum terpasang utuh. Dari jarak beberpa meter ia terlanjur melirik sepasang kaki bagian atas yang putih dan mulus, katanya. Sontak, dadanya gemetar. Ia penasaran dan menunggu secara diam-diam siapa gerangan yang bakal keluar dari kamar mandi. Ternyata, justru istrinya yang muncul dari kamar mandi. Momen itu adalah peristiwa yang amat berkesan baginya dan selalu terbayang terutama saat bercinta dengan sang istri. Kemesraan adalah sesuatu yang sangat subjektif.
Sekarang, mari kita keluar dari cerita yang rada-rada “hot” di atas. Melihat makna hakiki dari sepotong kata “kemesraan”. Dalam istilah sehari-sehari “kemesraan” memang selalu dikaitkan dengan hubungan seksualitas. Tetapi, secara ilmiah, dari sudut etimilogi, “kemesraan” berasal dari kata “mesra” yang berarti lekat, sangat erat, perasaan dekat dan intim. Perasaan dekat dan intim (kemesraan) tidak bermakna apa-apa, tanpa didahului sepotong kata lain, yakni “cinta”. Para lelaki hidung belang yang menggandeng wanita seksi, duduk merapat di sebuah kafe. Adalah contoh kemesraan yang tak bermakna, karena tidak didasari oleh cinta.
Dan, menurut Steven R. Covey saat paling tepat untuk mencintai pasangan adalah bila perasaan cinta mulai menipis, bahkan bila cinta sudah tak dirasakan lagi. Karena menurut Covey “cinta” bukanlah termasuk kata sifat seperti yang tertera di kamus. Melainkan kata kerja.
Secara umum—konon lelaki dan bahkan wanita—mampu memajukan sebuah perusahaan bisnis dan mendulang karir gemilang. Ironisnya, sangat sedikit dari mereka yang gigih berjuang mempertahankan cinta mesra dalam rumah tangga yang langgeng. Perasaan serta kadar cinta nan mesra diserahkan kepada alam semata.Syukurlah. Sadar akan betapa banyaknya rumah tangga yang kandas akibat mengeringnya cinta dan kemesraan. Kini, banyak seminar-seminar, fieture-fieture yang membahas masalah tersebut termasuk tips-tips yang ditawarkan.
Dari berbagai teori, kunci utama menjalin suatu hubungan sesungguhnya adalah komunikasi. Komunikasi yang sehat menciptakan suasana yang nyaman. Aku pernah memperhatikan sebuah rumahtangga yang tak dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pasangannya. Jangankan tidur gaya Victoria Beckham, tidur sekamarpun tidak. Alasannya, si Istri tidak bisa tidur dalam ruangan ber-AC, sementara suami sebaliknya. Akibatnya, suami tidur dengan anak lelaki di kamar, sementara istrinya tidur di ruang terpisah bersama anak yang lain. Yang lebih menyedihkan, bila ada acara piknik keluarga. Istri duduk di jok belakang, sementara suami menyetir mobil dan duduk di sampingnya anak laki-laki tadi.
Masalah keuangan lebih parah, istri tak pernah tahu berapa penghasilan suami. Uang belanja diberi sesuai keingan suami, bukan berdasarkan kebutuhan rumahtangga. Suami membeli barang-barang apa saja tanpa pernah memberi tahu terlebih dulu pada istrinya. Alhasil, bertahun-tahun kehidupan keluarga ini tak pernah mengalami kemajuan yang signifikan. Padahal, mereka orang-orang terpelajar. Sang suami malah seorang tokoh politik. Baik suami maupun istri, seakan berjalan sendiri-sendiri tanpa tujuan.
Pada prinsifnya, para wanita memandang cinta dan kemesraan lebih dari sekedar kata kerja. Lebih dari sekadar komunikasi yang intens. Cinta dan kemesraan adalah dedikasi dalam waktu yang lama, tuntutan yang tak bertepi sepanjang hayat. Walau tak jarang, pengabdian dalam bentuk pengorbanan sejati berakhir dengan kekecewaan yang mendalam.
Aku sendiri tak hendak mengumbar rahasia kemesraan di ranjang, dalam kesempatan manapun. Terkadang, suami menggantikan aku mengerjakan pekerjaan rutin. Menyapu, memberi makan binatang piaraan, tanpa merasa dilecehkan adalah bagian dari kemesraan yang datang dari hati. Sementara, aku sendiri bergabung dalam barisan kemacetan, lalu-lalang kendaraan yang berjalan lambat bak kura-kura adalah bagian dari situasi yang tak mungkin kurubah. Pagi yang sibuk, tugas rutin mengantar anak ke sekolah, bila dilakkukan dari hati sesungguhnya adalah bentuk kemesraan dalam harmonisasi cinta yang damai. (Asmanidar)
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar